Dinkes Sinjai Utus 7 Orang Dilatih Kesiapsiagaan Krisis Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS menerima rompi di acara pembukaan pelatihan kesiapsiagaan krisis kesehatan yang digelar PUSKRIS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Maluku. (foto: ist)
banner 120x600

PERMATANEWS | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Pusat Krisis Kesehatan (PUSKRIS) menyelenggarakan pelatihan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas Tim Cepat Kesehatan-Emergency Medical Team (TCK-EMT).

Pelatihan dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap krisis kesehatan ini berlangsung pada 21-24 Oktober 2024 di Santika Premiere Hotel, Ambon.

Merespon undangan PUSKRIS, dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai mengutus 7 personilnya untuk mengikuti pelatihan tersebut, yang mana secara keseluruhan diikuti oleh 70 peserta dari kabupaten/kota.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan, dr Sumarjaya yang membuka acara menekankan betapa pentingnya kesiapsiagaan yang terstruktur dan tanggap bencana di Indonesia.

“Negara kita sering dihadapkan pada berbagai bencana, baik alam maupun non-alam, yang menyebabkan krisis kesehatan serta merusak infrastruktur umum. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan respons cepat sangat krusial untuk diterapkan sejak dini,” ujar Sumarjaya, Senin (21/10/2024).

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan bahwa TCK-EMT merupakan tim kesehatan profesional yang berperan vital dalam memberikan layanan medis selama masa krisis.

Tim ini beroperasi dibawah koordinasi Health Emergency Operation Center (HEOC) guna memastikan standar layanan kesehatan internasional terpenuhi.

Yang mana diketahui, pelatihan dilaksanakan bertujuan memperkuat kapasitas lokal dalam menghadapi krisis kesehatan, sekaligus meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Harapannya dapat memperkokoh ketahanan kesehatan nasional serta mempersiapkan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai skenario darurat kesehatan di masa mendatang.

“Dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi EMT, kita berharap para peserta dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama di daerah rawan bencana,” tambah Sumarjaya.

Terpisah, Kepala Dinkes Sinjai, dr Emmy Kartahara mengapresiasi pelatihan yang digelar PUSKRIS.

“Kami sangat menghargai undangan dari PUSKRIS yang diharapkan dapat menambah wawasan para tenaga kesehatan, khususnya di Kabupaten Sinjai,” ungkapnya.

“Ini merupakan langkah signifikan untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kapasitas pelayanan kesehatan di masa krisis,” tambah Emmy.

Acara ini lanjutnya, tidak hanya menjadi forum pelatihan, namun juga menjadi ruang untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan krisis kesehatan.

“Semoga sinergi antar sektor terus diperluas untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan, khususnya di wilayah Kabupaten Sinjai,” pungkasnya.

Diketahui, pelatihan ini dibiayai oleh proyek hibah Global Risk Financing Facility (GRiF), yang mendukung upaya penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan dan penanggulangan krisis kesehatan di Indonesia.***

Editor: Ashari