Dinkes Temui Pj Bupati Sinjai, Bahas Percepatan PIN Polio

Pj. Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa (tengah) bersama Pengelola Imunisasi Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ratna Ayu dan Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik. (foto: ist)
banner 120x600

PERMATANEWS | Pengelola Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ratna Ayu melakukan audiensi dengan Pj Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa.

Audiensi dalam rangka percepatan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dosis kedua di Kabupaten Sinjai tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Sinjai, Jumat (11/10/2024).

Andi Ratna terlihat didampingi Kepala Dinkes Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik beserta beberapa stafnya.

Andi Ratna mengemukakan bahwa kunjungan dilakukan untuk membahas upaya pemerintah dalam mendorong, mensosialisasikan, sekaligus mengedukasi masyarakat yang memiliki balita berusia 5-7 tahun agar menerima imunisasi lengkap.

Selain itu, untuk
memastikan setiap anak diusia tertentu mendapatkan perlindungan dua dosis.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini kata dia, sangat penting, mengingat anak di usia tersebut rentan menjadi sasaran Polio yang diketahui sebagai salah satu penyakit berbahaya yang hanya dapat dicegah lewat imunisasi.

“Kunjungan kita ke Kabupaten Sinjai semoga dilakukan percepatan pelaksanaan PIN Polio dosis kedua,” jelasnya.

Andi Ratna juga menjelaskan respon Pj Bupati Sinjai terkait hal ini sangat baik. Hal itu dibuktikan dengan adanya rencana tindaklanjut berupa rapat koordinasi (Rakor) lintas sektor yang akan dilakukan per hari ini juga.

“Respon pak bupati tadi baik, karena rencananya akan ditindaklanjuti dengan Rakor lintas sektor sore nanti,” tambahnya.

Diketahui capaian imunisasi Polio dosis kedua di Kabupaten Sinjai sebanyak 31.517 per 23 Juli hingga 10 Oktober 2024 atau 90,5 persen dari target 34.829 anak.

Harapan pemerintah, perpanjangan masa imunisasi dosis kedua yang berlaku hingga 23 Oktober nanti dapat mencapai target nasional 95 persen atau dalam artian seluruh anak yang menjadi sasaran imunisasi dapat terlindungi secara maksimal.***

Editor: Tim Redaksi