Permatanews | Seorang muslim tentunya perlu memahami keutamaan dan hikmah salat Jumat. Terlebih lagi hari Jumat ditetapkan sebagai hari yang paling baik atau hari yang agung dan suci.
Sepatutnya, seorang muslim memperbanyak ibadah dan amal di hari tersebut. Di dalam Al Quran dan hadist, ada banyak sekali dalil yang membicarakan tentang keutamaan dan hikmah dari salat jumat.
Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan para umatnya untuk memuliakan hari Jumat, termasuk dengan salat Jumat atau sering disebut muslim Indonesia dengan istilah Jumatan.
Keutamaan dan hikmah salat Jumat pada dasarnya sudah disampaikan Allah SWT melalui firmannya yang tertuang dalam kitab suci Al Quran.
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al Jumuah ayat 9).
Salat Jumat sesungguhnya diiringi oleh berbagai keutamaan dan hikmah yang dapat mendatangkan berkah kepada siapapun yang melaksanakannya.
Berdasarkan buku yang berjudul Rahasia dan Keutamaan Hari Jumat oleh Komarudin Ibnu Mikaam, hari Jumat merupakan hari yang memiliki banyak kemuliaan. Hal ini disebabkan karena pada hari Jumat seluruh umat muslim berkumpul dan bersosialisasi.
Istilah Jumat awalnya berasal dari bahasa Arab yaitu jama’ah yang dapat diartikan sebagai berkumpul. Selain menjadi simbol berkumpul dan bersosialisasi, semua umat Muslim juga mendapatkan kesempatan untuk mengamalkan ibadah yang nilainya sangat mulia di hari Jumat.
Berikut keutamaan salat Jumat yang perlu diketahui seorang muslim, dikutip Permatanews dari berbagai sumber, Jumat (12/1/2024):
1. Hajinya Orang yang Tidak Mampu
Keutamaan salat Jumat yang pertama ialah menerima ganjaran layaknya menunaikan ibadah haji. Apalagi rukun Islam kelima ini, terbilang berat bagi sebagian orang.
Imam al-Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ
Artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”
Terkait hadits tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan pun menjelaskan:
يَعْنِيْ ذَهَابُ الْعَاجِزِيْنَ عَنِ الْحَجِّ اِلَى الْجُمُعَةِ هُوَ لَهُمْ كَالْحَجِّ فِيْ حُصُوْلِ الثَّوَابِ وَاِنْ تَفَاوَتَ وَفِيْهِ الْحَثُّ عَلَى فِعْلِهَا وَالتَّرْغِيْبُ فِيْهِ.
Artinya: “Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju salat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadits ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat.” (Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-‘Ibad, juz.1, hal.282).
2. Seakan Puasa dan Salat Selama Satu Tahun
Keutamaan salat Jumat dan dalil, tertuang dalam hadits lain menyebutkan bahwa ada hadiah istimewa berupa pahala puasa dan salat, yakni:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Artinya: “Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan salat selama satu tahun.” (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim).
Hadits tersebut menurut Imam al-Tirmidzi berstatus Hasan. Sedangkan menurut al-Hakim mencapai derajat hadits Shahih.
3. Diampuni Dosanya
Sejatinya menunaikan ibadah tentu akan menghapus dosa. Tapi ada keutamaan salat Jumat yang berbeda, yaitu diampuni dosa selama beberapa hari.
Dalam hadits Imam Muslim menyebutkan:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ
Artinya: “Barangsiapa berwudhu kemudian memperbaiki wudhunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya diantara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni.” (HR. Muslim).
4. Diganjar Pahala Berkurban
Selain itu, bagi jamaah yang berangkat lebih awal. Ada keutamaan salat Jumat berupa ganjaran pahala seakan-akan telah berkurban.
مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ
Artinya: “Siapa saja yang berangkat shalat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi.
Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur.
Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah diangkat, dan para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak salat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Penyebutan jam atau waktu merupakan dorongan supaya berangkat lebih awal. Tujuannya agar orang yang hendak menunaikan salat Jumat bisa untuk meraih berbagai keutamaan, sehingga seberapa besar pahala yang dijanjikan, hanya Allah SWT yang tahu. Wallahu a’lam bishawab.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan:
ثَلَاثٌ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْهِنَّ لَرَكَضُوْا رَكْضَ الْإِبِلِ فِي طَلَبِهِنَّ اَلْأَذَانُ وَالصَّفُّ الْأَوَّلُ وَالْغُدُوُّ إِلَى الْجُمُعَةِ
Artinya: “Ada tiga perkara yang seandainya semua orang mengetahui apa yang ada di dalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah azan, barisan paling depan, dan berangkat salat Jumat lebih awal” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Salat di Hari yang Istimewa
Keutamaan salat Jumat selanjutnya, kita telah menunaikan ibadah di hari yang istimewa. Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash, hadits berikut:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya: “Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur”. (menurut keterangan Imam al-‘Azizi, hadits ini derajatnya Hasan).
Terdapat banyak peristiwa hebat yang terjadi di hari Jumat, sehingga menambah keistimewaan dan keutamaan dari salat Jumat itu sendiri.
Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah sebuah hadits:
سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.
Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim.
Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan disisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.”
Beberapa hikmah dan keutamaan yang lain tersebut adalah, sebagai berikut:
– Meningkatkan iman kepada Allah SWT serta membuat seorang Muslim lebih taat dalam beribadah.
– Memberi kesempatan untuk umat Muslim bersosialisasi dengan satu sama lain.
– Sosialisasi di hari Jumat akan mempererat silaturahmi antar sesama Muslim.
– Mendengarkan khutbah Jumat akan menambah pengetahuan agama kita.
– Khutbah Jumat bisa dijadikan bahan untuk mengintrospeksi diri atau renungan untuk memperbaiki diri.
– Melaksanakan salat Jumat akan mendatangkan pahala yang sangat besar.
Sebagai seorang muslim, tentu saja kita harus selalu senantiasa melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.
Maka dari itu, istiqomah dalam menjalankan salat Jumat merupakan salah satu bentuk ketaatan hamba terhadap Tuhannya.***