Serius Tangani Stunting, Kadinkes Sinjai Optimis Turun 14 Persen di 2024
Permatanews | Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Kesehatan optimis dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Hal itu setelah melakukan intervensi dan beragam program yang dilaksanakan, yang tak lepas dari peranan Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah selaku pengendali penanganan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik mengatakan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Sinjai mengalami penurunan.
Ia mengaku pengukuran angka stunting juga dilakukan melalui elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dengan masa pengukuran antara bulan Februari dan Agustus dan sebaliknya.
“Untuk periode Agustus, angka stunting Sinjai berada di angka 8,7 persen atau 1.400 jiwa bayi stunting,” katanya, Kamis (11/1/2024).
Emmy menjelaskan, survey SSGI adalah survey tahunan, sementara e-PPGBM dilakukan setiap enam bulan atau pada Februari hingga Agustus.
“Karena stunting di Sinjai turun dari tahun sebelumnya, maka Pemkab menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) dari Pemerintah Pusat. Makanya di 2023 lalu kami optimis turun, hasilnya akan keluar bulan ini,” terangnya.
Ia menyebut dari DIF Rp6,4 Milyar yang didapatkan Pemkab Sinjai, pihaknya hanya menerima Rp1,6 Milyar lebih dan digunakan untuk pemberian vitamin dan susu kepada 1.400 lebih bayi stunting dan 1.117 ibu hamil KEK dan Anemia.
“Vitamin dan susu kita berikan secara bertahap untuk memenuhi asupan gizi oleh petugas gizi di 16 Puskesmas se-Kabupaten Sinjai. Teknisnya semua terpantau,” bebernya.
Hasil intervensi ini kata dia, akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan pencatatan dan pelaporan gizi masyarakat yang diinput secara online.
Selain bersumber dari DIF, upaya Dinas Kesehatan Sinjai dalam menekan angka stunting juga melalui pemberian makanan tambahan kepada bayi dan ibu hamil. Makanan tambahan yang diberikan berupa pangan lokal yang diolah petugas gizi bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di setiap desa.
“Kami optimis angka stunting bisa ditekan, apalagi ada 10 perangkat daerah bergerak secara bersama mengintervensi hal ini. Semoga upaya dan keseriusan yang kita lakukan ini, angkanya bisa turun hingga 14 persen di 2024 ini,” harap Emmy.***