PERMATANEWS | Potensi pertanian di Kabupaten Sinjai dilirik PT Paraco Jaya Abadi. Perusahaan ini menawarkan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam peningkatan produksi budidaya dan optimalisasi pendapatan pasca panen komoditi jagung.
Tawaran penjajakan kerjasama dipresentasikan langsung H Andi Rachmat Endong Patompo selaku perwakilan dari PT Paraco Jaya Abadi di Command Center, Kamis (20/6/2024).
Dihadapan jajaran Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sinjai, Andi Rachmat Endong mengatakan bahwa pihaknya selaku Opteker (Pabrik) siap memfasilitasi petani di Sinjai melalui program yang telah dijalankan dibeberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kata dia, skema program yang ditawarkan cukup simpel dan tidak membebani APBD Pemkab Sinjai karena melibatkan banyak pihak yang telah tergabung dalam ekosistem pengembangan komoditi jagung, mulai dari pihak PT Paraco Jaya Abadi, pupuk kaltim, asuransi, perbankan hingga kampus.
“Kami sudah bertemu dengan pak Pj dan beliau merespon baik, apalagi untuk kepentingan mensejahterakan petani di Kabupaten Sinjai,” ungkapnya.
Menurut Rachmat, program yang ditawarkan ke Pemkab Sinjai ini diharapkan dapat membantu petani di Kabupaten Sinjai.
Tak hanya mendapatkan pinjaman modal untuk pengembangan komoditi jagung, akan tetapi juga mendapatkan pendampingan hingga kepastian pasar yang pasti pasca panen, serta asuransi gagal panen.
Untuk tahap awal, program ini akan menjadi pilot project dengan luas lahan 500 hektare. Program ini merupakan pertanian model produksi efesien dan efektif.
“Skemanya adalah KUR senilai Rp11 juta per hektare. Jadi bisa digunakan untuk urusan pengembangan komoditi jagung dan itu akan dikawal oleh kami, sehingga tidak ada uang KUR yang disalahgunakan bukan untuk pertanian. Kalau gagal panen ada asuransi yang telah menjamin hal itu,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas (TPHP) Sinjai, H Kamaruddin menyambut baik tawaran kerjasama ini, selama programnya baik dan tidak merugikan petani di Kabupaten Sinjai.
Ia mengaku pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada petani dibawah, sehingga program ini dapat dipahami dan diserap dengan baik oleh petani.
“Targetnya itu dari hasil pengembangan 6 ton per hektare. Tentu kami akan melakukan pertemuan dulu dengan petani, karena pihak perusahaan ini siap membangun dan mengembangkan jagung. Selaku Opteker, mereka juga siap untuk membeli hasil panen petani,” pungkasnya.
Presentasi program peningkatan produksi budidaya dan optimalisasi pendapatan pasca panen komoditi jagung ini, turut dihadiri para Kepala Bidang DTPHP Sinjai, penyuluh serta mantri pertanian se-Kabupaten Sinjai.***