Peluang Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023 Terbuka Lebar, ini Alasannya

Skuat Timnas Indonesia melawan Libya, Jumat (5/1/2024). (foto: doc. PSSI).
banner 120x600

Permatanews | Peluang Timnas Indonesia lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023 terbuka lebar. Analisis itu diungkap pengamat sepakbola, Binder Singh.

Dikutip Permatanews dari Bolanet, Sabtu (6/1/2024), Ia menyebut ada sejumlah alasan yang membuat Skuad Garuda bisa lolos dari fase grup.

“Saya selalu mengatakan Indonesia bisa lolos karena pemain-pemain baru, pemain-pemain muda, haus kemenangan, pola permainannya belum terbaca, dan mereka mau menunjukkan bahwa mereka bisa,” kata Binder dalam siniar di kanal youtube Hasani’s Corner.

Pada Piala Asia 2023 mendatang, Indonesia tergabung di Grup D. Di grup ini, skuad besutan Shin Tae-yong tersebut bersama dengan Jepang, Irak, dan Vietnam.

Ajang Piala Asia 2023 ini akan dihelat di Qatar, 12 Januari sampai 10 Februari 2024 mendatang.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia akan menghadapi Irak dalam laga perdana mereka pada ajang ini. Laga tersebut akan dihelat pada Senin (15/1/2024) mendatang.

Kemudian empat hari berselang, giliran Vietnam yang akan menjadi lawan Skuad Garuda.

Pada laga pamungkas, Rabu (24/1/2024), Indonesia akan menghadapi Jepang.

Sejauh ini, Indonesia sudah empat kali mengikuti Piala Asia. Prestasi terbaik mereka adalah menempati peringkat ketiga klasemen fase grup.

Optimistis Peluang Lolos Terbuka

Lebih lanjut, Binder pun menegaskan bahwa peluang Indonesia lolos dari fase grup masih terbuka.

Skuad Garuda pun bukan sekali ini mampu lolos dari lubang jarum, dengan status tak diunggulkan.

“Jelas, Indonesia punya kesempatan untuk lolos dari fase grup,” tegas Binder.

“Sebelumnya, kita tidak diunggulkan lolos ke Piala Asia, kita (saat ini) sudah berada di Piala Asia,” sambungnya.

Tetap Harus Realistis

Namun, menurut Binder, selain optimistis, pencinta sepak bola Indonesia juga harus realistis dalam menakar peluang tersebut.

Ia menyebut bahwa peluang tersebut harus diperhitungkan dengan sangat cermat.

“Perhitungan dan kalkulasi nggak boleh berdasar ranking FIFA. (Yang kita lihat) kenyataan, materi pemain, dan pelatih,” ucap Binder.

“Jadi, waktu saya lakukan perhitungan, saya pelajari rekam jejak tim-tim ini. Maka kalkulasi saya, berdasarkan persentase, Indonesia punya peluang paling kecil,” tandasnya.***

Editor: Ashari