Permatanews | Membangun rumah membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk memperhatikan jarak antara sumur air dengan penempatan septic tank-nya.
Sebab septic tank yang merupakan tempat penampungan kotoran harus diletakkan dengan jarak ideal dari sumur yang menjadi tempat pengambilan air bersih untuk kebutuhan hari-hari.
Hal ini dikarenakan jarak yang terlalu dekat antar keduanya bisa menyebabkan kontaminasi air bersih akibat limbah dalam septic tank.
Oleh karena itu, yuk simak penjelasan jarak ideal sumur dan septic tank rumah berikut:
Dilansir dari Peraturan Jarak Minimal Sumur dan Septic Tank, Kamis (21/12/2023), sesuai dengan (Standar Nasional Indonesia) SNI 2398:2017, ada ketentuan jarak minimal yang wajib kamu patuhi antara lokasi pengolahan septic tank dengan sumur dan struktur bangunan.
Ketentuannya adalah jarak antara sumur resapan atau air minum dan septic tank harus 10 meter. Bangunan atau rumah jaraknya 1,5 meter, dan dengan sumur resapan air hujan jaraknya 5 meter.
Sementara untuk upflow filter septic tank, jarak minimalnya dengan sumur air minum, struktur bangunan, dan sumur resapan air hujan semuanya adalah 1,5 meter.
Begitu juga dengan taman sanitasi septic tank, jarak minimalnya tersebut masing-masing adalah 1,5 meter.
Kemudian, bagaimana cara mengatur jarak sumur dan septic tank jika kurang dari 10 meter?.
Jika kamu berencana membangun tangki septic dan jarak antara sumur dengan tangki septic yang direncanakan kurang dari 10 meter, jangan khawatir, sebab kamu masih bisa melakukannya dengan cara berikut:
Ukur kedalaman tiga sumur tetangga terdekat. Gambarkan segitiga diatas kertas yang menghubungkan ketiga titik sumur tersebut.
Tandai setiap titik sumur dengan kedalamannya, dihitung dari permukaan air hingga ke permukaan tanah.
Dengan analisa gambar tersebut, kamu bisa mengetahui bahwa sumur dengan kedalaman paling rendah mengindikasikan arah air menuju ke sumur tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa tidak setiap lokasi memerlukan jarak 10 meter antara septic tank dan sumur. Arah aliran air tanah harus menjadi pertimbangan saat membangun septic tank.
Kecepatan aliran air tanah di setiap wilayah bisa berbeda yang mengakibatkan variasi dalam jarak optimal antara sumur dan tangki septic. Perbedaan aliran air tanah sangat dipengaruhi oleh struktur batuan dan karakteristik geografis daerah tersebut.
Sebenarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jarak dari septic tank dan sumur. Berikut beberapa faktor utama yang berpengaruh pada jarak septic tank dengan sumur:
Topografi tanah yang dipengaruhi oleh kondisi dan kemiringan permukaan tanah.
Faktor hidrologi meliputi kedalaman air tanah, arah serta kecepatan aliran dalam tanah, dan keberadaan lapisan tanah yang batu atau berpasir. Untuk lapisan tanah seperti ini, dibutuhkan jarak yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang memiliki lapisan tanah dari tanah liat.
Faktor meteorologi terutama pada area dengan curah hujan yang tinggi diperlukan jarak sumur yang lebih panjang dari toilet.
Jenis mikroorganisme juga berpengaruh pada jarak sumur dengan septic tank.
Beberapa mikroorganisme memiliki karakteristik unik, misalnya bakteri pembawa penyakit yang lebih resisten di tanah yang basah dan lembab. Cacing bisa bertahan di tanah lembab hingga 5 bulan, sementara di tanah kering hanya bertahan hingga 1 bulan.
Faktor budaya, misal ada adat tradisi dibeberapa masyarakat untuk membuat sumur tanpa dinding penahan.
Frekuensi pemompaan, seiring bertambahnya volume air yang diambil dari sumur untuk memenuhi kebutuhan banyak orang, kecepatan aliran dalam tanah meningkat untuk menggantikan volume yang berkurang.***