Waspadai Puncak Musim Hujan 2025, Berikut Prediksi BMKG

Ilustrasi
banner 120x600

PERMATANEWS | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pembaruan prediksi terkait periode musim hujan di Indonesia tahun 2025.

Musim hujan yang kini sedang berlangsung dapat berpotensi membawa dampak signifikan di berbagai wilayah

Dikutip dari laman resmi BMKG berjudul Pemutakhiran Musim Hujan 2024/2025: Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami musim hujan hingga akhir Maret 2025.

Namun, untuk daerah dengan pola hujan monsunal, seperti kawasan tertentu di Indonesia bagian timur, musim hujan dapat bertahan hingga April atau bahkan awal Mei 2025.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG juga memproyeksikan puncak intensitas hujan tahun ini akan terjadi pada Januari hingga Februari 2025.

Menanggapi situasi ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih terus terjadi dan hampir merata di seluruh wilayah Tanah Air.

“Hanya tempatnya itu bergeser-geser, misalnya dari Sumatera, dari Jakarta, lalu ke Jawa Tengah, ke Jawa Timur, lalu nanti ke Sulawesi, nanti balik lagi ke Jakarta, jadi akan berpindah-pindah tempatnya,” kata Dwikorita, dilansir Antara, Minggu (9/2/2025).

Masyarakat disarankan untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca di situs resmi BMKG, agar bisa menyesuaikan aktivitasnya dengan dinamika cuaca yang cepat berubah.

“Jadi masih tetap harus waspada siaga dengan cara terus memonitor perkembangan informasi BMKG, ini karena dinamika cuaca yang sangat cepat berubah, jadi mohon dimonitor agar bisa beradaptasi dalam menyusun rencana kegiatan sehari-hari,” tuturnya.

Prakiraan cuaca yang ada di situs resmi BMKG, kata Dwikorita, terus diperbarui setiap jam, sehingga bisa membantu masyarakat merencanakan kegiatan mereka.

“Dengan terus melihat prakiraan cuaca, kita akan tahu enam hari ke depan cuacanya seperti apa setiap hari. Itu setiap tiga jam seperti apa, cuacanya bisa diketahui,” jelasnya.

Sebelumnya, Dwikorita mengingatkan adanya potensi peningkatan intensitas hujan hingga intensitas ekstrem di Jawa Barat pada periode 2-7 Februari 2025.

Ia mengatakan salah satu penyebabnya adalah siklon tropis yang baru muncul di perairan Samudera Hindia.

“Hal ini, berkaitan dengan adanya bibit siklon tropis yang baru saja muncul di perairan Samudera Hindia, yang kemungkinan dapat membahayakan pelayaran atau publik baik secara langsung, ataupun tidak langsung,” katanya.

Dwikorita juga menjelaskan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam puncak musim hujan hingga akhir Februari atau Maret mendatang.

Kondisi musim hujan ini kata dia, juga ditambah pengaruh angin muson dari Asia yang semakin menguat dan disertai dengan La Nina lemah yang diprediksi berlangsung hingga bulan Maret-April.

Kemudian, kondisi cuaca Tanah Air juga mendapat pengaruh dari Madden-Julian Oscillation (MJO) yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan pengaruh seruakan udara dingin dari dataran tinggi di Asia atau dataran tinggi Siberia.***

Editor: Tim Redaksi