PERMATANEWS | Murid Kelas II SD di Kabupaten Sinjai inisial OR (8) diduga demam dan muntah hingga kesulitan menggerakkan kedua kakinya usai menerima vaksin Polio.
Menyikapi dugaan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik memberikan penjelasan bahwa hal itu tidak benar. Penyebabnya bukan karena vaksin Polio, Sabtu (3/8/2024).
dr Emmy secara detail menerangkan bahwa OR diimunisasi Polio pada Sabtu, 27 Juli 2024 di sekolahnya, SDN 3 Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara.
Sepulang dari sekolah sekitar Pukul 14:00 WITA, OR mengalami demam dan muntah.
Dua hari berikutnya, Senin (29/7/2024) OR mengalami batuk berdahak. Dan besoknya mengalami kelemahan dan nyeri pada persendian.
“Mendapat informasi ini dari keluarga OR, Tim dari dinas kesehatan, puskesmas, dan koordinator imunisasi langsung berkunjung ke rumah OR untuk melihat kondisinya,” ungkapnya.
Dari hasil kunjungan kata dia, kondisi OR sudah membaik, kakinya sudah dapat digerakkan dan dapat berdiri, meski masih mengalami batuk.
Pada siang harinya, Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 12:00 WITA, dokter Puskesmas Balangnipa bersama koordinator imunisasi dan petugas laboratorium puskesmas memeriksa OR dan mengambil sampel darah.
“Dari hasil pemeriksaan medis dan laboratorium inilah, OR diketahui positif demam berdarah. Jadi disimpulkan bahwa kondisi kesehatan OR tidak terkait dengan imunisasi Polio yang telah diterimanya,” jelas dr Emmy.
Hal itu ungkapnya, sesuai pernyataan resmi hasil diagnosis yang dikeluarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sinjai, Akhirani.
“Jadi kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh apalagi menyebarkan informasi yang tidak benar. Karena Informasi yang tidak terkonfirmasi, bisa menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengajak agar tetap memercayai program imunisasi. Sebab, imunisasi Polio merupakan program penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit Polio.
“Tetap bawa anak kita ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan berkonsultasi mengenai kesehatan anak,” pungkasnya.