Permatanews | Partai Nasdem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024, baik itu pemilihan pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden.
Pernyataan itu diutarakan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/3/2024) kemarin.
Meski demikian, Nasdem menegaskan ada berbagai catatan dalam pemilu yang harus diperbaiki.
“Dengan catatan berbagai kekurangan, berbagai hal-hal yang perlu kita perbaiki kita harus perbaiki. Itulah sikap Nasdem,” kata Surya Paloh.
Selain itu, Surya Paloh juga menyampaikan selamat kepada pasangan Prabowo-Gibran yang menjadi capres-cawapres dengan perolehan suara tertinggi.
“Partai Nasdem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024,” katanya.
Adapun dalam pemilu kali ini, Partai Nasdem lolos ke Senayan dengan memperoleh suara 9,66 persen dan menempati urutan kelima.
PKS Hormati Hasil KPU
Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini menghormati hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 yang telah resmi ditetapkan KPU.
Meski begitu, Jazuli menyebutkan, tetap ada ruang bagi pihak yang tidak puas untuk mengajukan keberatan di MK
“Ya, kita ucapkan selamat dalam tahap hitungan KPU dengan tetap ada ruang MK,” kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/3/2024) kemarin.
Jazuli mengatakan, saat ini banyak pihak yang mempersoalkan terkait cara menang capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, selama keberatan itu didasari bukti yang kuat, maka bisa diajukan melalui MK.
Jazuli juga berharap setiap proses yang berjalan tetap dalam suasana kondusif.
“Sekarang ini banyak teman-teman, masyarakat mengatakan bahwa kita bukan mau nerima atau tidak terima, bukan nerima menang atau tidak terima menang atau tidak terima kalau. Tetapi, mereka mempermasalahkan cara menang,” ujar dia.
PKS sendiri berhasil meraih 12.781.353 suara di pemilu kali ini (8,42 persen). Dengan perolehan tersebut, maka PKS dipastikan kembali lolos ke Senayan.
Anies Resmi Gugat Hasil Pemilu ke MK
Sikap berbeda justru ditunjukkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dengan partai politik pendukungnya dalam menyikapi hasil pemilihan presiden 2024 yang telah ditetapkan KPU.
Usai KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres pada Rabu (20/3/2024) malam, Anies langsung menyatakan akan mengajukan gugatan ke MK.
Anies juga menyinggung soal proses pemilu yang bermasalah dan berpotensi menghasilkan kepemimpinan yang buruk.
Menurutnya, langkah itu harus tetap ditempuh untuk menyelamatkan demokrasi.
Meskipun, ia mengakui telah mendapat banyak masukan terkait kecilnya peluang menang.
“Walaupun, kami sadar kita ini dalam situasi yang tidak normal banyak yang menyampaikan kepada kami bahwa kemungkinan untuk bisa mendapatkan keadilan itu kemungkinannya sangat kecil,” ujar Anies dalam keterangan video yang diunggah di YouTube Anies Baswedan, Rabu (20/3/2024).
Senada dengan Anies, cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan, gugatan dilayangkan untuk memperjuangkan suara yang menginginkan adanya perubahan. Sehingga ia dan Anies meminta Tim Hukum Anies-Muhaimin mendaftar gugatan ke MK.
“Demi memperjuangkan suara mereka yang memperjuangkan, suara mereka yang percaya pada perubahan dan tetap teguh hingga akhir kami memutuskan meminta Tim Hukum Timnas Amin untuk maju ke MK,” kata ketua umum PKB itu.
Pada Kamis paginya, Tim Hukum Anies-Muhaimin pun secara resmi mendaftarkan gugatan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
Mereka mendaftarkan permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu.
Sebelum menyampaikan gugatan ke MK, tim hukum berkumpul bersama Anies dan Muhaimin di rumah pemenangan Jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat.
Saat itu Anies menjelaskan soal adanya proses pemilu yang bermasalah.
Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa ia belum menyampaikan ucapan selamat untuk capres-cawapres dengan perolehan suara tertinggi.
Anies menyatakan, ucapan selamat bukan semata-mata hanya untuk protokol saja.
Melainkan, ia dan cawapres Muhaimin Iskandar menekankan soal proses pemilu yang benar akan menghasilkan hasil pemilu yang benar.
“Jadi ini bukan semata-mata soal protokol saja. Protokol tentang ucapkan, tidak ucapkan, bukan di situ,” ujar Anies.
“Tapi ini pada substansinya bagaimana, bagaimana proses itu bisa diperbaiki dan harapannya mutu nanti kita akan lebih baik,” tegasnya.
Anies menjelaskan, proses dan hasil pemilu sama-sama penting. Sehingga, jika proses pemilu bermasalah, maka hasilnya juga berbanding lurus.
“Jika prosesnya bermasalah maka hasilnya bermasalah pula. Maka kita menegaskan kepada semua bahwa apa yang kita alami, kita saksikan dan disaksikan oleh beberapa banyak media pun menyaksikan dari mulai aspek kebijakan, aturan, sampai eksekusi ada banyak problem,” paparnya.
“Kita ingin agar itu semua dikoreksi. Supaya kejadian seperti ini tidak berulang lagi. Dan tadi malam saya sampaikan supaya tidak berulang lagi,” tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Meski begitu, Anies menyatakan tetap menghormati sikap Nasdem yang menyampaikan selamat untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Anies meyakini Nasdem tetap akan konsisten menyuarakan perubahan meski telah menyatakan menerima hasil pemilu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Beda Sikap Anies dengan Nasdem-PKS Tanggapi Kemenangan Prabowo”