Permatanews | Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, yang mana umat Islam menjalani ibadah puasa selama kurang lebih 29-30 hari.
Namun Ramadan rupanya lebih luas dari hanya sekedar menjalankan ibadah puasa, karena seorang muslim selalu memaknainya dengan sejuta kemuliaan.
Di bulan ini, pahala akan dilipat gandakan dan doa-doa akan dikabulkan. Maka dari itu, memperbanyak amal dan ibadah sangatlah baik di bulan Ramadan
Dihimpun Permatanews dari laman resmi NU (Online), Ahad (10/3/2024), berikut amalan yang perlu diperbanyak di bulan Ramadan:
1. Melaksanakan Sahur
Sebelum melaksanakan puasa, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sahur. Lebih dianjurkan untuk diakhirkan selama sampai masuk waktu yang tidak diragukan, yaitu apakah masih malam atau sudah terbit fajar. Sesuai sabda Rasulullah SAW berikut,
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
2. Menyegerakan Berbuka Puasa
Menyegerakan berbuka puasa adalah hal yang mudah dilakukan untuk memperoleh amalan. Hal ini terdapat dalam HR. Al-Baihaqi :
كان أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya”.
3. Memperbanyak Doa dan Membaca Doa Saat Berbuka Puasa
Terdapat hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah terdapat tiga doa yang tidak akan pernah ditolak oleh Tuhan. Ketiga orang tersebut adalah doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa dari pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Oleh karena itu saat bulan Ramadan perbanyaklah berdoa, niscaya akan dikabulkan oleh Allah.
Adapun doa untuk berbuka puasa adalah sebagai berikut:
Di antaranya adalah doa berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Atau doa yang lebih masyhur berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
4. Mandi Besar
Menyucikan diri dengan mandi besar dianjurkan dilakukan sebelum terbit fajar. Tujuannya adalah bersuci dari junub, haid, atau nifas agar bisa menunaikan ibadah puasa dalam keadaan suci. Diutamakan dilakukan sebelum imsak, karena dikhawatirkan masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika dilakukan setelah terbit fajar.
5. Menjaga Ucapan
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa bukan hanya untuk menahan diri dari makan minum saja.
Melainkan juga untuk menahan diri dari kata-kata laghwu dan rafats. Laghwu adalah perkataan tidak berfaedah, sedangkan rafats adalah perkataan jorok. Jadi sebaiknya kita menjaga ucapan agar tidak berkata kasar.
6. Menghindari Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Umat Islam dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa, seperti berbuka puasa sampai perut menjadi kekenyangan atau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan nafsu.
7. Iktikaf di Masjid
Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari ridha Allah dan intropeksi diri atas perbuatan-perbuatannya.
Sebaiknya iktikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka diutamakan sepuluh hari terakhirnya saja, karena pada hari-hari itu terdapat malam Lailatul Qadar.
8. Membaca Al-Qur’an
Bulan Ramadan adalah bulan dimana Al-Qur’an diturunkan. Oleh karena itu, mengaji atau tadarus adalah amalan sunah yang harus diperbanyak di bulan puasa Ramadan yang sangat dianjurkan. Berikut adalah hadits mengenai tadarus:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220).
9. Memperbanyak Sedekah dan Berbagi
Menurut HR Bukhari, Rasul adalah manusia yang paling dermawan dan kedermawanannya meningkat saat Ramadan, apalagi Jibril datang menemuinya.
Meneladani kedermawanan Rasulullah SAW, orang yang berpuasa hendaknya memperbanyak sedekah kepada sesama, terutama sedekah makanan atau minuman untuk berbuka puasa.
Sebab, orang yang memberi makanan atau minuman untuk orang berpuasa mendapat pahala yang setimpal dengan pahala puasa orang yang disedekahi.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya: “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
10. Qiyam Ramadan
Qiyam Ramadan merupakan amalan salat sunah tarawih dan salat malam lainnya. Berikut adalah hadist mengenai salat tarawih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759).
Itulah 10 amalan di bulan Ramadan yang perlu diperbanyak. Sahabat Permata, ayo tingkatkan iman dengan melaksanakan amalan-amalan tersebut.
Artikel ini sudah tayang di detikcom.