SINJAI, PERMATANEWS | Haru dan bahagia terpancar dari wajah Fandi Hasbullah, warga Dusun Bonto Manai, Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong.
Rumah reot yang dulu hampir roboh, kini berdiri kokoh dan layak huni berkat program bedah rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai.
Dulu, Fandi bersama keluarganya hidup dalam keterbatasan. Dinding rumahnya rapuh, atap bocor setiap hujan turun, dan lantainya masih berupa tanah. Tapi kini, semuanya berubah.
“Rumah saya sebelumnya jauh dari kata layak, tapi berkat kepedulian Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati, kami akhirnya punya rumah sehat dan aman,” tutur Fandi dengan suara bergetar, Kamis (30/10/2025).
Bagi Fandi, bantuan ini bukan sekadar memperbaiki rumah, tapi juga menghadirkan harapan dan perhatian dari pemerintah bagi masyarakat pelosok yang selama ini sering merasa terpinggirkan.
“Meski kami tinggal jauh dari kota, cahaya dan kebahagiaan itu akhirnya datang juga. Terima kasih Ibu Bupati, Bapak Wakil Bupati, dan Disperkimtan. Semoga banyak warga lain bisa merasakan kebahagiaan ini,” tambahnya penuh haru.
Ditempat terpisah, Kadis Perkimtan Sinjai, A. Syarifuddin menjelaskan bahwa tahun ini ada 103 rumah warga kurang mampu yang dibedah melalui program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dari jumlah itu, 10 unit bersumber dari APBD, 90 unit dari APBN, dan 3 unit lainnya dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sinjai.
Yang menarik, tahun ini program RTLH lebih lengkap. Jika sebelumnya hanya memperbaiki atap, lantai, dan dinding, kini mencakup dapur dan sanitasi agar rumah benar-benar sehat dan nyaman. Dana bantuannya pun naik menjadi Rp25 juta per unit rumah.
“Kami ingin rumah yang dibangun bukan cuma layak huni, tapi juga sehat. Ini bagian dari upaya mencegah stunting dan gizi buruk di Sinjai,” jelas Syarifuddin.
Lewat program ini, Pemkab Sinjai di bawah kepemimpinan Bupati Hj. Ratnawati Arif dan Wakil Bupati Andi Mahyanto Mazda benar-benar menghadirkan kebijakan yang menyentuh hati rakyat.
Bagi warga seperti Fandi, rumah baru ini bukan hanya tempat berteduh, tapi simbol perubahan hidup dan bukti nyata perhatian pemerintah hingga pelosok desa.***







